Entri Populer

Jumat, 26 November 2010

E - GOVERNMENT


A.           Pengertian E - Government
Adalah penggunaan teknologi informasi oleh instansi-instansi atau badan-badan pemerintahan
(misal dengan Wide Area Networks, Internet, komputer bergerak, dst), yang dengan semua itu mempermudah
dan meningkatkan kemampuan transfomasi hubungan antara warga negara, dunia bisnis, dan bagian-bagian
lain dari pemerintahan .

B.                        Karakteristik/Sifat E - Government
  • Menghasilkan Hubungan Bentuk Baru (Government to Citizen), G2B (Government to Business Enterprises), dan G2G (inter-agency relationship).
C.                        Manfaat E-Government
Efisiensi : efisiensi bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Beberapa proyek dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan konsistensi hasil dengan melakukan standarisasi otomatisasi tugas. Lebih lanjut, efisiensi juga terjadi pada sisi pembiayaan dan minimalisasi lapisan-lapisan proses di dalam organisasi dengan reengineering
dan mengefisienkan prosedur operasi. Tentu saja waktu juga menjadi lebih efisien, terutama pada tugas-tugas yang berulang. Manfaatnya adalah pegawai pemerintah dapat memperoleh kesempatan untuk menambah ilmu dan kecakapan mereka.
Contoh : Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien. Sebagai contoh, koordinasi pemerintahan dapat dilakukan melalui email atau bahkan video conferencing. Bagi Indonesia yang luas areanya sangat besar, hal ini sangat membantu. Tanya jawab, koordinasi, diskusi antara pimpinan daerah dapat dilakukan tanpa kesemuanya harus berada pada lokasi fisik yang sama. Tidak lagi semua harus terbang ke Jakarta untuk pertemuan yang hanya berlangsung satu atau dua jam, misalnya.

Peningkatan layanan dan lahirnya layanan baru : akan ditemui peningkatan kualitas, rentang jangkauan dan aksesibilitas pada setiap layanan yang diberikan pemerintah. Dalam upaya memperbaiki efisiensi, layanan harus ditingkatkan dengan cara, seperti, transaksi yang lebih cepat, akuntabilitas yang semakin baik, dan proses-proses kerja yang lebih baik. Dari eGov juga akan memicu lahirnya layanan baru : seiring dengan kemungkinan untuk mengkombinasikan layanan yang sudah ada, dapat sekaligus
dikreasikan bagaimana memajukan iklim usaha dan sekaligus meningkatkan interaksi antar warga.
Contoh : Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. Informasi dapat disediakan 24 jam sehari, 7 hari dalam seminggu, tanpa harus menunggu dibukanya kantor. Informasi dapat dicari dari kantor, rumah, tanpa harus secara fisik datang ke kantor pemerintahan.






Peningkatan partisipasi warga dalam pemerintahan : hal ini terjadi dengan cara menghubungkan setiap orang yang berada dalam wilayah kendali, sedemikian hingga mereka dapat mengirim dan menerima segala informasi dengan mudah. Hal tersebut akan membentuk komunitas -komunitas di masyarakat berdasarkan kemampuan profesional mereka, hobi atau kebiasaan yang sama, hingga yang concern
secara khusus di bidang politik.
Contoh :  data-data tentang sekolahan (jumlah kelas, daya tampung murid, passing grade, dan sebagainya) dapat ditampilkan secara online dan digunakan oleh orang tua untuk memilihkan sekolah yang pas untuk anaknya.
Transparansi : setiap warga, tanpa batas wilayah, dapat dengan mudah mengakses informasi akurat tentang kinerja pemerintah, misal di bidang politik dan ekonomi, dengan cara yang mudah dan murah. Dengan isu demokratisasi sekarang, kesenjangan transparansi politik dan Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. Adanya keterbukaan (transparansi) maka diharapkan hubungan antara berbagai pihak menjadi lebih baik. Keterbukaan ini menghilangkan saling curiga dan kekesalan dari kesemua pihak.

D.     Hambatan dalam mengimplementasikan E-Government
Kultur berbagi belum ada. Kultur berbagi (sharring) informasi dan mempermudah urusan belum merasuk di Indonesia. Bahkan ada pameo yang mengatakan: “Apabila bisa dipersulit mengapa dipermudah?”. Banyak oknum yang menggunakan kesempatan dengan mepersulit mendapatkan informasi ini.
Kultur mendokumentasi belum lazim. Salah satu kesulitan besar yang kita hadapi adalah kurangnya kebiasaan mendokumentasikan (apa saja). Padahal kemampuan mendokumentasi ini menjadi bagian dari ISO 9000 dan juga menjadi bagian dari standar software engineering.
Langkanya SDM yang handal. Teknologi informasi merupakan sebuah bidang yang baru. Pemerintah umumnya jarang yang memiliki SDM yang handal di bidang teknologi informasi. SDM yang handal ini biasanya ada di lingkungan bisnis / industri. Kekurangan SDM ini menjadi salah satu penghambat implementasi dari e-government. Sayang sekali kekurangan kemampuan pemerintah ini sering dimanfaatkan oleh oknum bisnis dengan menjual solusi yang salah dan mahal.
Infrastruktur yang belum memadai dan mahal. Infrastruktur telekomunikasi Indonesia memang masih belum tersebar secara merata. Di berbagai daerah di Indonesia masih belum tersedia saluran telepon, atau bahkan aliran listrik. Kalaupun semua fasilitas ada, harganya masih relatif mahal. Pemerintah juga belum menyiapkan pendanaan (budget) untuk keperluan ini.
Tempat akses yang terbatas. Sejalan dengan poin di atas, tempat akses informasi jumlahnya juga masih terbatas. Di beberapa tempat di luar negeri, pemerintah dan masyarakat bergotong royong untuk menciptakan access point yang terjangkau, misalnya di perpustakaan umum (public library). Di Indonesia hal ini dapat dilakukan di kantor pos, kantor pemerintahan, dan tempat-tempat umum lainnya.










E.                     Implementasi E - Government
E-Government memberikan peluang baru untuk meningkatkan kualitas pemerintahan, dengan cara ditingkatkannya efisiensi, layanan-layanan baru, peningkatan partisipasi warga dan adanya suatu peningkatan terhadap Global Information Infrastructure (GII) .

E-Government ini dapat diimplementasikan dalam berbagai cara. Contoh-contohnya antara lain:
·         Penyediaan sumber informasi, khususnya informasi yang sering dicari oleh masyarakat. Informasi ini dapat diperoleh langsung dari tempat kantor pemerintahan, dari kios info (info kiosk), ataupun dari Internet (yang dapat diakses oleh masyarakat dimana pun dia berada). Informasi ini dapat berupa informasi potensi daerah sehingga calon investor dapat mengetahui potensi tersebut. Tahukah anda berapa pendapatan daerah anda? Komoditas apa yang paling utama? Bagaimana kualitas Sumber Daya Manusia di daerah anda? Berapa jumlah perguruan tinggi di daerah anda? Di era otonomi daerah, fungsi penyedia sumber informasi ini dapat menjadi penentu keberhasilan.
·         Penyediaan mekanisme akses melalui kios informasi yang tersedia di kantor pemerintahan dan juga di tempat umum. Usaha penyediaan akses ini dilakukan untuk menjamin kesetaraan kesempatan untuk mendapatkan informasi.
·         E-procurement dimana pemerintah dapat melakukan tender secara on-line dan transparan.

B2C


RESUME :
Definisi B2C
Business to Consumer(B2C) adalah sebuah proses yang terjadi apabila organisasi atau perusahaan menjual produk atau jasa kepada konsumennya melaui jaringan internet atau system Online

Definisi lain B2C
·         Bussines To Consumer (B2C) merupakan transaksi ritel dengan pembeli individual Menurut :Munir Fuady
·         Bussines to Consumer (B2C) juga dapat berarti mekanisme toko online (electronic shoping mall) yaitu transaksi antara e-merchant dengan e-customer
Menurut: onnno W.Purbo

Karakteristik B2C
·         Terbuka untuk umum,dimana informasi di sebarkan ke umum.
·         Servis yang di berikan umum(generic) dengan mekanisme yang dapat di gunakan oleh khalayak ramai.Sebagai contoh , karena system web sudah umum digunakan maka servis di berikan dengan menggunakan basis web.
·         Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand).Consumer melakukan inisiatif dan prosedur harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.

Strategi B2C pada e-commerce
·                       Beberapa sasaran yang harus dicapai setelah memahami bisnis B2C diantaranya :
v  Kebanyakan produksi dan jasa menjadi tersedia pengiriman digital
v  Konsumen mengatasii keengganannya berbelanja Web
v  Kecepatan komunikasi yang tinggi telah memuat pengiriman produk digital mudah.
v  Ketakutan terhadap pencurian informasi (seperti info kartu kredit) telah digantikan dengan kepercayaaanyang besar bahwa informasi rahasia akan di jaga  dengan aman

Perkembangan B2C
·         Pada awalnya internet belum menyediakan layanan untuk bertransaksi bagi konsumen
·         Banyak usaha dilakukan tetapi tidak berhasil
·         Pada tahun 1984 diviptakan system transaksi perbankan secara online oleh AT&T,tetapi tidak berhasil dikarenakan infrastruktur belum memadai
·         Pada tahun 2000 diperkenalkan situs beklanja online yang bernama Amazon.com
·         Setelah saat itu mulai banyak bermunculan situs – situs transaksi online yang mengusung prinsip B2C

Promotion

 
Aktifitas B2C
 




Produk B2C
§  Produk Digital : seperti lagu,album,film,program computer dan update dan jasanya.
§  Produk Fisik : Penjual dapat membuat melalui internet , namun pengiriman harus diatur.Perkembangan surat pribadi / perusahaan pengiriman barang tidak langsung membantu e-commerce
kunci perbedaan antara produk digital dan fisik bahwa dapat dikonsumsi sesegera mungkin setelah diunduh.








 B2B

Definisi B2B
Merupakan system komunikasi antar pelaku bisnis atau transaksi secara elektronik antar perusahaan yang dilakukan secara rutin dan dalam kapasitas produk yang besar

Konsep B2B
Transaksi bisnis di jalankan melalui internet, extranet,atau jaringan intern perusahaan, juga di kenal sebagai eB2B (electronic B2B)

Karakteristik B2B
·         Salah satu pelaku tidak harus menunggu Partner mereka lainnya untuk mengirimkan data
·         Model yang umum di gunakan adalah peer to peer , di mana prosesing intelligence dapat di distribusikan di kedua pelaku bisnis
·         Trading Partner : Pertukaraan informasi hanya berlangsung diantara mereka dank arena sudah mengenal, maka pertukaran dilakukan atas dasar kebutuhan dan kepercayaan
·         Pertukaran data dilakukan secara berulang dan berkala dengan format data yang telah di sepakati. Jadi service yang dipegunakan antar kedua system tersebut sama dan menggunakan standart yang sama pula

B2B Exchange
Gagasan dasar dari B2B Exchange adalah membuat lebih mempermudah suatu perusahaan untuk temukan barang- barang yang mereka perlukan, bertransaksi secara lengkap dan untuk menyimpan uang sampai ada barang-barang yang di perjual atau belikan dengan sekal besar

Klasifikasi B2B Exchange
·           Systematic Sourcing
Pembelian dilaksanakan dalam jangka panjang hubungan antar supplier dengan pembeli
·           Spot Sourcing
Pembelian tidak di rencanakan, seperti kebutuhan
·           Vertical Exchange
Suatu pertukAran yang anggotanya adalah di (dalam) satu orang)industry atau industry segmen
·           Horizontal exchange
Suatu pertukaran yang menangani material menukar tambah bebrapa industry berbeda

Aktivitas B2B

 




B2B Market Place
-       One to Many
Pasar yang di kelola oleh satu perusahaan (supplier) yang menyediakan dari mulai catalog penawaran produk dan harganya
-       Many to One
Pasar yang di kelola oleh banyak perusahaan (supplier) untuk mendapatkan satu pembeli dengan cara tender
-       Some to Many
Gabungan dari beberapa perusahaan sejenis yang menggabungkan produk-produk mereka untuk di tawarkan kebanyak orang







E _ BISNIS

Pengertian dan Fungsi Bisnis.
Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu dan sekelompok orang (organisasi) yang menciptakan nilai (create value) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan memperoleh keuntungan melalui transaksi.
Menurut Robert T. Kiyosaki, bisnis sama dengan menghasilkan uang.
“Ada empat kuadran dimana orang bisa menghasilkan uang“ yaitu:

1. Pekerja/Employee (E)
2. Profesi/Self-employed (S)
3. Bisnis (B)
4. Investasi (I)
Sebagai contoh, seorang dokter yg bekerja di rumah sakit dan mendapat gaji adalah termasuk kelompok E, apabila dia membuka praktek sendiri maka merupakan S. Apabila dokter ini membuka rumah sakit yg mempekerjakan berbagai dokter dan perawat, maka dia sedang melakukan B. Dan terakhir bila dokter ini menginvestasikan sebagian uangnya di paper asset (saham, reksadana, obligasi, dll) maka dokter tersebut melakukan I.
E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau “E-business”) dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet (e-pemasaran). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.
Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

Pelaku E-Bisnis.
Organisasi.
Konsumen.
Perusahaan.
Supplier.
Pekerja.
Rekan bisnis.
Alat/media/sumber daya yang digunakan.
Teknologi informasi dan komunikasi.
Komputer, data yang telah terkomputerisasi.
Internet.
Sasaran Kegiatan.
Kegiatan bisnis.
Proses bisnis utama.
Pembelian, penjualan, pelayanan dan transaksi.
Operasi bisnis utama.
Tujuan.
Koordinasi, komunikasi, dan pengelolaan organisasi.
Transpormasi proses bisnis.
Sharing informasi.
Keuntungan.
Pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi.
Memberikan nilai bisnis yang berbeda.
Efisien.
Peningkatan produkfitas dan keuntungan.
E-Commerce atau Electronic Commerce artinya sama dengan kegiatan jual beli.
E-Commerce dalam arti luas yaitu:
a. Bukan hanya sekedar jual beli di internet.
b. Mencakup segala pertukaran informasi bisnis secara elektronik antara organisasi dengan stage holder eksternalnya.
c. Mencakup kegiatan-kegiatan sebelum dan sesudah jual beli, misalnya: pemasaran, order taking, pengiriman, pelayanan pelanggan, pembelian bahan baku, dan lain-lain.
Dua sisi e-commerce.
a. Buy side, segala transaksi terkait dengan pengadaan sumberdaya yang dibutuhkan organisasi dari pemasok.
b. Sell side, segala transaksi terkait dengan penjualan produk kepada pelanggan.


E-Bisnis
E-Bisnis lebih luas dari e-commerce.
a. Ditujukan untuk meningkatkan daya saing organisasi dengan memanfaatkan teknologi informasi baik dalam lingkup organisasi secara menyeluruh maupun di luar lingkup organisasi, melalui hubungan mitra di luar organisasi.
b. Mencakup pertukaran informasi secara elektronik, baik dalam organisasi maupun dengan stake holder eksternal, untuk mendukung berbagai proses bisnis.
Jadi, e-bisnis mencakup e-commerce dan proses internal, seperti: produksi, manajemen persediaan, pengembangan produk, manajemen resiko, keuangan, manajemen SDM, dan lain-lain.
Defenisi e-bisnis memperlihatkan bagaimana teknologi informasi berfungsi sebagai media tercapainya proses dan sistem bisnis yang jauh lebih baik dibandingkan cara-cara konvensional.
e-bisnis bukan sekedar penggunaan teknologi untuk otomasi proses-proses bisnis yang ada, namun juga mencakup penggunaan teknologi untuk mengubah proses-proses bisnis tersebut.
Ruang Lingkup e-bisnis 4 W terdiri dari Dimensi Who, What, Why, Where
Dimensi What.
Wilayah e-bisnis mencakup kolaborasi antara organisasi dan mitranya, interaksi antara organisasi dan pelanggannya, pertukaran informasi antara organisasi dengan para stakeholder, dan lain sebagainya.

Luasnya komunikasi yang dimungkinkan dengan teknologi internet berdampak pada luasnya wilayah e-bisnis.
Dimensi Who.
Entitas-entitas yang berinteraksi dalam suatu sistem ebisnis dapat diklasifikasikan menjadi: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, and goverment.

Dimensi Where.
Kegiatan e-bisnis dapat dilakukan di mana saja, sejauh pihak-pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik sebagai kanal akses (access channel)

Dimensi Why.
Penerapan e-bisnis tidak saja menguntungkan organisasi karena banyaknya komponen biaya tinggi yang dapat dihemat, tetapi juga memberikan kesempatan kepada organisasi untuk menaikkan tingkat pendapatannya.